Wednesday, July 21, 2010

Merpati Ghaib Itu Pergi Untuk Selamanya


Sejenak pikiranku mencoba mengingat-ingat apa yang harus ku tulis, mencoba meanalisa tentang sesuatu yang sebenarnya sudah terkonsentrasi di alam sadarku. oh ya.. ini , aku dapat, sebuah tanda, sebuah tanda dimana Merpati Ghaib itu tak kan pernah kembali lagi.

hay.. bukankah hari ini tgl 19 juni kamu harus menyapa sang merpati ghaib. Tersentak, panggilan dari hati itu membuat senyum. Dengan langkah tegap ku berlari menuju sangkar bebas sang Merpati ghaib. aduh, lupa.. aku lupa, Syair-syair yang telah ku tulis di atas kertas tertinggal. Syair yang ku peruntukan untuk sang Merpati Ghaib. Susunan kata yang mustinya untuk di perdengarkan, untuk di sapa kan, itu tinggal. Tanpa kata, ku berbelok arah, di pikiranku, oh bukan hari ini ku sapa Sang Merpati Ghaib. Rasa Malas ku untuk mengelak.

Hari-hari tanpa ku lihat warna putih nan indah dari sang Merpati ghaib, se akan membalas, ia enggan berbunyi dan terbang dan meliuk-liuk di atasku. Kemanjaannya hilang, petik kan bunga mawar yang dulu ada, tidak ada datang lagi untuk hari-hari ini. Marah kah sang Merpati Ghaib..? atau.. dia telah membenciku..?

Hari ini 19 Juli, syair itu telah ku persiapkan, senyum dan keyakinan sang Merpati ghaib akan senang, hinggap di waktu perjalananku menuju sangkarnya. Bisikku di hati : aku kembali untuk yakinkan, betapa cinta ini kuat, sekuat kibasan sayapmu Merpati gaib, syair ini sapa ku, semua tentang bagaimana aku memuja dan bernyanyi-nyanyi di sisi kecantikan yang engkau miliki.. uh.. panas, hari ini panas.. guman ku.

Setibanya, sebuah gerakan indah, dan kibasan sayapnya sambut kedatanganku. Dia bahagia, dia senang, dia rindu, gumanku di hati. Aku menyapanya, Merpati gaib membalasnya dengan bunga penuh warna. sejenak pikirku, 1 mawar penuh warna, itu dari mana..? pikirku lagi, oh sungguh dia teramat mencintaiku. Kakinya begitu kuat mencengkram tanganku, se akan-akan dia ingin berlama-lama denganku, paruhnya bersuara indah, matanya menatap tajam ke arah dua mataku.

Besok aku kan kembali janjiku...
Tiada pesan.. esok adalah dimana Merpati ghaib itu pergi untuk selamanya. ku hanya tertawa seakan tidak pernah mencintainya, sejurus merpati gaib pergi dengan seribu kenakalannya, yaaa, nakalnya yang sulit untuk di lupakan. Ternyata Tanda itu untuk hari ini, Untuk dimana Merpati Gaib pergi ke istana tempat dia mengambil 1 Mawar penuh warna, Selamanya.. untuk selamanya.


Original Post By Bung Rofie

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Tuan & Nyonya Tinggalkan Komentar dan Sarannya...

Powered by  MyPagerank.Net