Thursday, September 04, 2008

Political Exercise ( Di Antara Romantisme Masa Lalu )


Kita tahu apa tentang hubungan antar lembaga tinggi Negara, mulai dari kekuasaan eksekutif ( presiden Cs ), Legislatif ( Parlement CS ) dan Yudikatif ( MA Cs ). Adakah pekerjaan mereka untuk kepentingan rakyat? Atau hanya sekedar membangun jaringan kekuasaan demi mempertebal pundi-pundi kantong mereka? Atau saling sikut demi kepentingan faksi masing-masing? Entah mau jadi apa negeri ini jika anak bangsa sendiri memakan ( Holocoust ) / ekstriemnya menjajah kebahagian anak-anak dan cucu-cucu kita kelak demi kepentingan sesat yg fana. Adakah yg baik dari mereka, tentu. Mereka lah mutiara di tengah2 laut yg keruh.


Blogger yg budiman. Sebagian orang di negeri kadang alergi untuk membicarakan hal-hal yg berbau politik dan sebagian lainnya begitu semangat bahkan mengebu-gebu. Banyak faktor memang, yang jelas disaat politik itu memberikan keuntungan secara pribadi dan kelompok, maka politic adalah kehidupan bagi mereka. sebaliknya ketika mereka justru menjadi korban politik (kebijakan) tentu alergi bahkan phobia thd politik.

Proses Pembelajaran Politik ( Political Exercise ) akan sedikit di ulas. Beranjak dari fenomena ke kinian, jelang pesta rakyat 2009. Kumandang Cinta mencoba sedikit menuangkan sepatah dua kata tentang Pembelajaran Politik seperti apa yg harus kita kelola menuju Mindstream Politic yg berpegang pada prinsip objektivitas dan kebenaran. Demi sebuah kata, maju bangsaku, damai negeriku, sejahtera rakyatku.

Produk elit politik Pemilu 2004 bisa kita liat dengan mata kepala ttg apa saja yg meraka lakukan terhadap kepentingan masyarakat di republic ini. Tidak banyak hal yg dapat mereka perbuat untuk bisa mendikit memberi harap ruang kesejahteraan. Yang di dapatkan justru angka-angka negative, dari mulai kemiskinan sampai pengangguran. Dan yg lebih memilukan adalah prilaku koruptif justru menjadi prestasi terbesar mereka dalam membangun negeri ini. Salahkah kita dalam memilih ? bisa iya bisa tidak. Yang jelas masyarakat kita masih membutuhkan politic education.

Proses penciptaan good and clean government di kalangan birokrasi pemerintahan masih jauh dari harapan. Mulai dari birokrasi yg berbelit-belit, suap, korup dan lain-lain sebagain besar masih menjadi hantu masyarakat mulai tingkat pusat sampai daerah. Beginikah slogan perubahan yg di dengungkan tahun 2004 lalu? Atau memang sosok perubah tersebut tidak cukup mampu memberi sinergisitas kebijakan pusat dan daerah.

Berapa banyak berita bahagia yg kita liat di tv atau media lainnya dan berapa banyak berita derita dan kepedihan yg kita dengar. Ini lah gambaran kesuksesan dan kegagalan produk pilihan politik masa lalu. Sejurus, berharap kehadiran Ratu Adil ada di negeri ini. Masih belum cukupkah ini menjadi sebuah proses pembelajaran bagi kita..?

Sepantasnya lah sebagai manusia yg berfikir, ini menjadi sebuah proses pembelajaran politik ( political exercise ). Tiada pilihan lain, selain mengamati dan mencoba sedikit tahu dengan politisi. Political Exercise ( Di Antara Romantisme Masa Lalu )seharusnyalah menjadi standar untuk kita menentukan pilihan politik. Politisi busuk, politisi karbitan, politisi preman akan selalu ada, mari kita singkirkan mereka.

Hanya kesadaran dan fikir yg mampu menuntun pilihan kita terhadap kebenaran. Mungkin kita berfikir tidak memilih adalah juga hak politik, betul memang, tp bukan pilihan terbaik. Memilih atau tidak mereka akan selalu ada karma system politik yg memaksa. Sungguh memilih adalah pilihan terbaik jika kita tidak ingin para maling di negeri ini mengerogoti harta kekayaan anak cucu kita nanti.

By Cinta Bicara Politik

25 comments:

  1. tapi pilihlah yang terbaik buat anak cucu kita mas

    ReplyDelete
  2. Walaupun kita tidak tahu pilihan kita benar-atau tidak tapi kita harus milih dan berharap semoga itu lah pilihan terbaik kita

    ReplyDelete
  3. kalo bisa kita engga usah pilih - pilih....gitu aja kok repot yang penting.....ada pepatah

    "turuti saja yang ada, janganlah membuat sesuatu yang baru/janganlah banyak berkreasi."

    ReplyDelete
  4. Berbicara masalah politik dalam kaitannya dgn pesta rakyat 2009, memilih atw tidak memilih adalah seperti melempar sebuah koin dgn 2 sisi wajah berbeda tetapi dgn satu fenomena yg sama; yg menang akan selalu berada di atas. Well, seperti halnya para blogger yg terpaksa harus mengorbankan kenyamanan para pengunjung dgn memunculkan pop-up iklan2 yg sungguh sangat mengganggu. Memang sdh hukumnya bahwa untuk menjadi 'normal' kita harus bisa beradaptasi dgn kondisi sosial yg ada, entah apapun itu.

    ReplyDelete
  5. Rofie.. link kamu sudah ditempel kok liat aja.. di Http://garis-lurus.blogspot.com
    dibagian bawah ada.. banner berjalan.
    hanya namanya berubah jadi cooltext gitu..

    ReplyDelete
  6. semua : hhmm....teryata blogger cerdas2 yah... komentarnya dasyat2 nih...mari bersama membagun negri ini.

    Garis : yah itu mah link banner mas.. link teks nya donk hehehehe

    ReplyDelete
  7. Kalau bulan puasa ngomongin politik ntar puasa jadi batal looh

    ReplyDelete
  8. memilih adalah perbuatan yang sangat membosankan
    tetapi kita harus memang memilih..
    setidaknya pilihlah yang terbaik....

    ReplyDelete
  9. huehuehuehuehue... kok kita ngomongin hal yang mirip ya... barusan juga saya posting begituan.

    ReplyDelete
  10. Betapapun keterlibatan lembaga legislatif dan yudikatif dalam penyelenggara kekuasaan negara ini, :D sangat jelas bahwa peran eksekutif yang diserahi menyelenggarakan tugas keseharian sangatlah signifikan. :-o Bahwasanya birokrasi mendapat sorotan dan kritik yang pedas dan dituntut untuk mengalami perubahan, memang terjadi di seluruh dunia, ;;) yang erat kaitannya dengan pengembangan konsep Good Governance. :|

    ReplyDelete
  11. kalo ane mah menjelang pesta demokrasi nanti bersikap netral ajah.... dah kapok ama pengalaman tahun 2004 ga da perubahan di masyarakat kecil

    ReplyDelete
  12. apapun itu mari kita semua belajar tuk bertanggung jawab dengan pilihan kita,

    kalau netral seh itu nama group band yah???
    hehe bcanda kalee

    mksudnya bukan berarti dengan netral2 aja trus kita terbebas dari tanggung jawab pada negri ini.

    apapun itu marilah kita jadikan ini sebagai proses pembelajaran buat bangsa ini dan tentunya buat diri kita masing2,

    sebab gak ada jaminan apabila kia berada di posisi elite politik trus kita bisa mengambil kebijakan yang pernah dicita2kan.

    ReplyDelete
  13. banyak yang teorinya bagus banget tapi prakteknya nol besar, ada juga yang ngga berkoar-koar tapi langsung terjun ke lapangan dan dilupakan begitu saja oleh masyarakat..

    Yah nyatanya apa yang kita lihat dan dengar itu yang lebih mudah dipercayai ya

    Moga-moga aja pilihan kita tepat, yang penting memilih berdasarkan hati nurani yak :D

    ReplyDelete
  14. Mencari Negarawan sejati saat ini bagai mencari mutiara dalam lumpur.Teringat jaman ke kalifahan dulu dimana sang pemimpin membawa langsung karung beras untuk rakyatnya yang kelaparan secara diam-diam karena takut akan pengadilan Alloh.Beda dulu beda sekarang, amanah rakyat disalah gunakan untuk membuncitkan perut sendiri.Pemimpin seperti ini kelak akan tersiksa dan menyesal sejadi-jadinya karena salah langkah.:(( :((

    ReplyDelete
  15. kapan ya indonesia tercinta ini bisa "good and clean government" bro... kapan???? :-/

    ReplyDelete
  16. masenchip : tanya pada rumput yg bergoyang aja bro, parahnya di depkue baru kena tuh...kasus rehabilitasi kedubes singapure..korup lagi korup lagi hahahahaha

    ReplyDelete
  17. aku nanti punya anak cucu gak ya, pacar lom punya nih?he..he..

    ReplyDelete
  18. dari awal memang sistem yg digunakan salah, demokrasi bukan pilihan terbaik, itu hanya wujud keikutan kapitalis modern saja...

    klo politik karbitan tuh gmn ya...
    ;;)

    ReplyDelete
  19. wuih..rofi...bahasanya bener2 kayak politikus..(para blogger yang budiman...salah...bunda bukan bu-diman tapi bu-riri)..bunda ngacoooooooo
    rofi ada award buat rofi diambil yachhhh

    ReplyDelete
  20. whuaaah where is my link. I have link u in 'My Blogs List' with the name 'Kumandang Cinta'. To see ur link, u must click 'see all' first. Thx...

    ReplyDelete
  21. Kris : ngaco nih hehehehe...ntar juga datang diri.
    Awan : setuju bos
    Bunda : hehehe tks bunda...
    Jisan : you can see in blogroll link Jisan II ok

    ReplyDelete
  22. Gua ngga ngerti yang gituan bro...
    yang jelas Ujung Ujungnya Duit..wakakakakaa

    ReplyDelete
  23. ya mudah2an yg diatas klo dah terpilih msh inget m yg dibawah

    ReplyDelete
  24. ntar walopun yg kita pilih adl orang yg keliatan baik, tp klo dah masuk ke lingkungan kekuasaan (entah eksekutif, maupun legislatif) trus berubah jd preman gimana dunk??

    ReplyDelete
  25. hahahahaha..... g da yg baik nih komentnya pada pemerintah....=))=)) yg skrg jgn di pilih dah =))

    ReplyDelete

Silahkan Tuan & Nyonya Tinggalkan Komentar dan Sarannya...

Powered by  MyPagerank.Net